Selasa, 27 Desember 2011

Hiperemesis Gravidarum

Hiperemesis Gravidarum

F. PROGNOSIS
Degan penanganan yang baik prognosis hiperemesis gravidarum sangat mamuaskan. Penyakit ini biasanya dapat membatasi diri, namun demikian pada tingkatan yang berat, penyakit in dapat mengancam jiwa ibu dan janin.
G. PATHWAYS
H. DIAGNOSA KEPERAWATAN.

1. Gangguan Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d Pengeluaran nutrisi yang berlebihan dan intake kurang.
Intervensi :  
a. Tentukan keadekuatan kebiasaan asupan nutrisi dulu / sekarang dengan menggunakan batasan 24 jam. Perhatikan kondisi rambut, kulit dan kuku. 
b. Dapatkan riwayat kesehatan ; cacat usia ( khususnya kurang dari 17 tahun, lebih dari 35 tahun).
c. Pastikan tingkat pengetahuan tentang kebutuhan diet.
d. Berikan informasi tertulis / verbal yang tepat tentang diet pranatal  dan suplemen vitamin / zat besi setiap hari.
e. Evaluasi motivasi / sikap dengan mendengar keterangan klien dan meminta umpa balik tentang informasi yang di berikan.
f. Tanyakan keyakinan berkenaan dengan diet sesuai budaya dan hal – hal tabu selama kehamilan.
g. Perhatikan adanya pika/mengidam. Kaji pilihan bahwa bukan makanan dan itngkat moitvasi untuk memakannya.
h. Timbang berat badan klien ; pastikan berat badan pregravid biasanya. Berikan informasi tentang penambahan prenatal yang optimum.
i. Tinjau ulang frekuensi dan beratnya mual/muntah. Kesampingkan muntah pernisiosa (hiperemesis gravidarum)
j. Pantau kadar hemoglobin (Hb)/Hematokrit (Ht)
k. Tes urine terhadap aseton, albumin, dan glukosa.
l. Ukur pembesaran uterus.
m. Buat rujukan yang perlu sesuai idikasi ( misal pada ahli diet,pelayanan social ) 
n. Rujuk pada program makanan Wanita, Bayi, Anak – anak dengan tepat.
2. Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit b.d kehilangan cairan.
Intervensi :
a. Auskultasi denyut jantung janin ( DJJ ).
b. Tenutkan frekuensi/ beratnya mual/muntah.
c. Tinjau ulang riwayat kemungkinan masalah medis lain (miasal; ulkus peptikum, gastritis, kolesistisis).
d. Anjurkan klien memperahankan masukan/keluaran, tes urin,dan penurunan bert badan setiap hari.
e. Kaji suhu dan turgor kulit, membrane mukosa, tekanan darah (TD), suhu, masukan/keluaran,daan berat jenis urine. Timbang berat badan klien daan banidngkan dengan standar.
f. Anjurkan penigkatan mauskan minian berkarbonat, makan enam kali sehari dengan jumlah yang sedikit, dan makanan tinggi karbohidrat ( mis; popcorn,roti kering sebelum bangun tidur.)
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan hal – hal sebagai berikut ;
1. Hiperemesisi gravidarum adalah mual muntah yang berlebihan pada wanita hamil sampai menggangu pekerjaan sehari – hari karena keadaan umum pasien memburuk.
2. Penyebab hiperemesisi gravidarum secara pasti belum diketahui, fakor predisposisinya antara lain ; peningkatan kadar HCG, faktor organic, faaktor psikologik,dan faktor endokrin lainnya.
3. Secaara patologi menunjukkan adanya kelainan – kelainan dalam berbagai alat dalam tubuh seperti hati, jantung, otak, dan ginjal.
4. Hiperemesis gravidarum dapat mengakibatkan dehidrasi, kekurangan energi, tertimbun zat metabolic yang tokisk, terganggunya keseimbangan elektrolit, dan perdarahan gastro intestinal.
5. Hiperemesisi gravidarum terbagu dalam tiga tingkatan, yaitu irngan, sedang, dan berat.
6. Penanganan hiperemesis gravidarum pada tahap awal adalah pencegahan yaitu dengan memberikan konseling untuk menghadapi kehamilan daaan komplikasinya.
7. Terapi yang diberikan pada kasusu hiperemesisi gravidarum meliputi terapi obat – obatan, terapi psikologik, terapi parenteral, dan isolasi. Apabila keadaan tetap buruk terminasi kehamilan perlu dipertimbangkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Photobucket